Rabu, 02 Agustus 2017

1. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodium)

Myxomycota disebut juga jamur lendir plasmodial. Semua anggota Myxoycota bersifat heterotrof karena tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Biasanya jamur lendir plasmodium memiliki pigmen warna yang terang, dapat berwarna kuning atau oranye. Dalam siklus hidupnya, terdapat fase dimana Myxomycota menghasilkan sel amoeboid (sel – sel yang dapat hidup bebas) yang disebut Plasmodium. Nah, plasmodium ini dapat tumbuh hingga ukurannya mencapai satuan sentimeter (cm), walaupun demikian, kelompok ini kebanyakan tetaplah merupakan organisme uniseluler, ukurannya yang besar terbentuk karena struktur membran dan inti sel yang banyak.
MYXOMYCOTA  (JAMUR LENDIR PLASMODIUM)
Habitat dari jamur lendir merupakan daerah yang lembab, seperti hutan, kayu lapuk, sampah basah, dll. Makanan dari jamur lendir dapat berupa bakteri, spora, hama, atau komponen organik lainnya. Plasmodium menelan partikel makanan dan mencernanya melalui proses fagositosis. Ketika makanan kurang, maka sel-sel amoeboid yang kelaparan akan bergabung membentuk massa yang menyerupai lendir. Kemudian mereka akan pindah ke lingkungan yang kaya akan makanan, pergerakan dilakukan dengan kontraksi dari masing-masing sel. Apabila lingkungan sudah kering dan tidak ada makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi dan kembali masuk ke tahap reproduksi seksual dalam siklus hidupnya. Contoh anggotanya adalah lycogola sp.
SIKLUS HIDUP MYXOMYCOTA DAN ACRASUIOMYCOTA  (JAMUR LENDIR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. PENGERTIAN PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan Protista mirip tumbuhan multiselular sering disebut ...